Atap adalah salah satu unsur bangunan yang berfungsi sebagai payung dari suatu gedung atau rumah dari panas, hujan dan faktor cuaca lainnya seperti angin, debu dan salju. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui karakteristik dari jenis atap yang akan Anda gunakan. Jenis bahan atap menentukan struktur rangka atapnya baik dari sisi konstruksi, sisi ukuran maupun sisi lokasi karena setiap jenis atap memiliki berat berbeda-beda.
Ada banyak jenis penutup atap yang dapat Anda pilih, berikut ini saya sertakan karakteristik dari masing-masing jenisnya.
1. Genteng Tanah Liat
Genteng adalah salah satu atap yang paling banyak digunakan. Berdasarkan bahan bakunya, genteng ada banyak jenisnya, yang paling familiar karena sudah ada sejak lama yaitu genteng tanah liat.
Genteng tanah liat dibuat dari tanah liat yang dicetak dan dikeringkan, kemudian dibakar dengan suhu tinggi. Tanah liat yang digunakan sebagai bahan dasar genteng adalah yang mengandung unsur kaolin. Biasanya diambil di daerah ladang atau pegunungan.
Meski menggunakan bahan alam, tanah liat yang akan dijadikan genteng sudah melalui proses penyortiran terlebih dahulu, yaitu dengan memisahkan tanah subur yang mengandung unsur humus dan hara. Dikarenakan kandungan humus dan hara sangat baik untuk tanaman.
Model genteng tanah liat yang banyak kita jumpai ada 2 yaitu genteng kodok dan genteng plentong. Diantara perbedaannya adalah:
- Genteng kodok mempunyai bidang datar dan memiliki tonjolan di bagian tengah bawah menyerupai kodok, serta di salah satu sisinya terdapat lekukan beralur. Sedangkan genteng plentong bidangnya datar ⅔ bagian dan melengkung ⅓ bagian.
- Genteng kodok memiliki berat 1,5 kg – 1,8 kg, sedangkan genteng plentong beratnya sekitar 1,5 kg.
- Kebutuhan per m² genteng kodong yaitu sekitar 21 – 25 buah, sedangkan genteng plentong sekitar 25 buah.
- Pemasangan genteng kodok secara zig-zag dengan sistem sambung interlock, sedangkan genteng plentong disusun secara vertikal biasa.
Kelebihan dan kekurangan dari genteng tanah liat sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Harga genteng tanah liat relatif murah. | Genteng tanah liat mudah berlumut dan berjamur apabila tidak digazlur. |
| Bobotnya ringan dan mudah didistribusikan. | Mudah rapuh dibanding jenis genteng yang lain. |
| Genteng tanah liat dapat menahan radiasi sinar matahari, sehingga rumah akan tetap terasa sejuk. | Membutuhkan kerapian saat memasang agar tidak bocor. |
2. Genteng Keramik
Genteng keramik dibuat menggunakan bahan dasar tanah liat juga, namun dengan campuran bahan mineral lainnya, seperti kaolin, kwarsa dan air. Genteng keramik dibakar dengan suhu tinggi mencapai 1,100⁰C selama 18 jam, sebelum dibakar genteng keramik dilapisi dengan glazur yang membuat tampilannya mengkilap.
Spesifikasi genteng keramik yaitu beratnya 3,2 kg/buah, dengan kebutuhan per m² sekitar 14 buah dan jarak usuk 40 cm. Genteng keramik harganya relatif mahal dan jarang ditemukan di pedesaan.
Kelebihan dan kekurangan dari genteng keramik sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Genteng keramik memiliki banyak warna pilihan dan terlihat estetik karena tampilannya mengkilap. | Harganya relatif mahal daripada genteng tanah liat. |
| Genteng keramik tidak mudah berlumut dan berjamur karena dilapisi gazlur. | Tidak mudah ditemukan di daerah pedesaan. |
| Genteng keramik tidak mudah pecah dan sangat kuat, dapat menahan beban manusia. | Membutuhkan tumpuan atau rangka yang kokoh karena beban genteng keramik cukup berat. |
| Memantulkan panas hingga 90%, sehingga ruangan di bawahnya terasa sejuk. | |
| Genteng keramik tidak menyerap bahan kimia dan tidak menimbulkan residu dalam kondisi apapun. |
3. Genteng Beton
Genteng beton adalah penutup atap yang dibuat dari campuran semen, pasir, bahan pengikat, pangan penguat dan bahan pewarna. Genteng beton memiliki beban yang cukup berat yaitu kisaran 38 – 42 kg/m². Namun genteng ini memiliki kelebihan yaitu tidak mudah pecah.
Kelebihan dan kekurangan dari genteng beton sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Genteng beton memiliki ketahanan yang cukup kuat dibandingkan jenis genteng lainnya, sehingga dapat bertahan di suhu ekstrem. | Genteng beton memiliki beban yang sangat berat, sehingga dapat membebani struktur. |
| Genteng beton tidak mudah pecah. | Membutuhkan perawatan ekstra dan pelapis khusus agar awet. |
| Dapat menahan udara dan panas dengan baik, serta dapat meredam suara. | Tidak cocok untuk semua kemiringan atap, hanya boleh digunakan untuk kemiringan kurang dari 4:12. |
| Bentuk dan warna bervariatif, namun tidak mudah berubah warna dan bentuk. | |
| Mampu memantulkan panas dengan baik hingga 90%. |
4. Genteng Metal
Genteng metal adalah salah satu penutup atap yang terbuat dari pelat baja metal yang diberi lapisan galvanis (zink). Ada dua model genteng metal di pasaran, yaitu genteng metal berlapis pasir kuarsa dan genteng metal dicat.
Spesifikasi genteng metal yaitu memiliki ukuran 410 mm x 710 mm, beratnya 1,5 kg/lembar atau 6,375 kg/m² dan kebutuhan per m² sekitar 4,25 lembar. Cara pemasangan genteng metal dengan menggunakan paku atau sekrup khusus. Bahan nok atau bubungannya pun juga terbuat dari bahan metal.
Kelebihan dan kekurangan dari genteng metal sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Genteng metal memiliki bobot yang ringan dan mudah dipasang. | Pemasangannya harus hati-hati terutama ketika menginjak, karena ketebalannya hanya 0.5 mm. |
| Tidak mudah bocor, anti retak dan anti pecah, karena tahan terhadap segala cuaca. | Kurang mampu meredam panas, sehingga suhu di dalam ruangan juga akan terasa panas. |
| Mudah mengikuti rangka atap dan hemat biaya rangka atap. | Harus menggunakan paku khusus, kesalahan dalam pemakuan akan mengakibatkan genteng berlubang. |
| Warna genteng metal lebih bervariatif. |
5. Genteng atau Atap Kaca
Genteng kaca adalah salah satu jenis genteng dari kaca bening atau transparan yang digunakan untuk rumah yang sulit memperoleh pencahayaan sinar matahari. Secara spesifik, atap kaca lebih sering digunakan untuk rumah-rumah kaca di lembaga penelitian.
Bahan baku pembuatan genteng kaca adalah kaca putih bening, putih buram atau berwarna. Genteng kaca memiliki ketebalan 5 – 8 mm dan beratnya antara 25 – 30 kg/m².
Kelebihan dan kekurangan dari genteng atau atap kaca sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Memperoleh sinar matahari langsung dan membantu penerangan, sehingga rumah akan terang dan hangat. | Harga genteng kaca relatif mahal dan biaya pemasangannya juga mahal. |
| Ruangan akan terkesan luas dan tidak sumpek. | Proses pemasangan lebih rumit dan membutuhkan waktu lama. |
| Menambah nilai jual rumah, karena memiliki estetika tersendiri. | Membutuhkan perawatan ekstra supaya lebih terjaga dan tahan lama. |
6. Sirap
Sirap adalah penutup atap dari papan kayu yang sudah diawetkan, dan memiliki panjang 60 – 70 cm, lebar 7 – 10 cm dan tebal 3 – 5 cm. Jenis kayu yang sering dijadikan bahan untuk pembuatan sirap adalah kayu ulin dan kayu belian, yang memiliki sifat keras. Ada juga sirap yang dibuat dari jenis kayu lain yang sudah mengalami proses pengawetan sempurna.
Kelebihan dan kekurangan dari sirap sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Atap sirap mampu menyerap panas cukup bagus dan melindungi udara dingin pada malam hari. | Harga atap sirap cukup mahal dibanding genteng biasa. |
| Atap sirap lebih tahan lama karena kayu ulin dapat mencapai puluhan hingga ratusan tahun. | Perawatan yang rumit dan sulit terdeteksi apabila terjadi kebocoran. |
| Menambah nilai estetika, atap sirap terbuat dari kayu dan terlihat apik. | Sulit diperoleh di pasaran. |
| Memiliki beban yang ringan dibanding genteng dan beton. |
7. PVC
Atap PVC (Polyvinyl Chloride) adalah jenis atap yang terbuat dari plastik yang dikeraskan namun tetap lentur sehingga mudah dibentuk. PVC bersifat solid sehingga tahan terhadap air dan tidak rembes.
Kelebihan dan kekurangan dari PVC sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Mempunyai bobot yang ringan dan mudah dipasang. | Dapat memudar dan semakin lama terkesan kumuh apabila tidak terawat. |
| Kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca. | Rentan terhadap benturan, sehingga mudah pecah. |
| Tidak terlalu bising saat hujan. | Atap PVC sulit diperbaiki sehingga harus diganti apabila terjadi kerusakan atau kebocoran. |
| Memiliki variasi warna dan tampilan yang cukup estetik. |
8. Seng atau Galvalum
Jenis penutup atap seng atau galvalum merupakan bahan yang paling banyak digunakan dan mudah dipasang. Seng dibuat dari baja yang dilapisi seng. Sementara galvalum dibuat dari baja dengan lapisan galvalum, campuran seng alumunium dan silikon.
Harga seng ataupun galvalum lebih murah dibanding jenis atap lainnya. Namun seng harganya lebih murah dari galvalum dan cepat berkarat. Ukuran seng atau galvalum yang sering kita jumpai di pasaran yaitu lebarnya 105 cm dan panjangnya 150 cm, 180 cm, 210 cm, 240 cm, 270 cm dan 300 cm.
Kelebihan dan kekurangan dari seng atau galvalum sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Terdapat banyak pilihan baik warna, panjang maupun gelombangnya. | Ruangan terasa panas terutama daerah yang memiliki suhu tinggi. |
| Bobotnya ringan dan hemat penggunaan material rangka dan kuda-kuda. | Pemasangannya membutuhkan tukang khusus. |
| Galvalum lebih tahan terhadap korosi namun seng tidak. | |
| Anti rayap dan anti lapuk. | |
| Pemasangannya mudah dan cepat. |
9. Genteng Aspal
Genteng aspal atau genteng bitumen adalah genteng yang terbuat dari aspal dan campuran lain. Berat genteng aspal sekitar 10 kg/m². Bentuk genteng aspal yaitu datar seperti sirap. Pemasangannya dengan cara dipaku pada reng atau kaso seperti pemasangan sirap yang tumpang tindih menyilang.
Kelebihan dan kekurangan dari genteng aspal sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Mampu menahan panas dengan baik dan tahan air. | Biaya genteng aspal cukup mahal dan sulit dilakukan perbaikan. |
| Ruangan lebih kedap suara. | Membutuhkan tenaga profesional untuk memasangnya. |
| Genteng aspal bobotnya ringan dibanding genteng beton dan keramik. | Genteng aspal tidak tahan api. |
| Memiliki banyak variasi warna dan terkesan mewah. | Perlu dilapisi multiplek saat pemasangan. |
10. Rumbia
Rumbia adalah bahan penutup atap yang terbuat dari daun-daun pohon rumbia. Pohon rumbia atau pohon sagu banyak tumbuh di tanah dengan kadar air tinggi seperti di rawa dan pantai. Dahulu atap rumbia digunakan untuk rumah adat, namun sekarang rumbia sudah banyak digunakan untuk atap motel atau restoran. Atap rumbia tidak disarankan untuk penutup atap rumah tinggal, karena rawan bocor dan tidak tahan lama.
Kelebihan dan kekurangan dari rumbia sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Terlihat alami dan menimbulkan kesan baru. | Tidak tahan lama, maksimal 4 tahun. |
| Rumbia harganya relatif murah. | Sulit diperoleh di pasaran, karena jarang digunakan. |
| Bebannya ringan sehingga tidak membutuhkan rangka yang kompleks. | Rawan bocor jika terjadi hujan lebat. |
11. Ijuk
Ijuk adalah serabut yang diperoleh dari tanaman aren yang tumbuh diantara pelepahnya. Tanaman aren yang menghasilkan ijuk adalah tanda bahwa pohon tersebut akan berbuah. Ijuk dapat digunakan sebagai atap alami seperti halnya daun rumbia. Sekarang penggunaan ijuk sebagai atap dapat dijumpai pada motel, rumah makan dan rumah-rumah tradisional.
Kelebihan dan kekurangan dari ijuk sebagai penutup atap:
| Kelebihan | Kekurangan |
| Ijuk dapat bertahan lama, hingga 80 tahun. | Rawan bocor apabila hujan. |
| Menimbulkan suasana asri dan alami | Sulit melakukan perbaikan dan penggantian. |
12. Asbes atau Fibersemen
Asbes atau fibersemen merupakan penutup atap yang sempat populer. Namun, saat ini pemakaian asbes atau fibersemen menurun setelah ditemukan penelitian bahwa asbes menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia.
World Health Organization (WHO) telah lama melarang penggunaan asbes sebagai penutup atap. Beberapa dampak penyakit yang disebabkan dari atap asbes adalah asbestosis, kanker paru dan meshothelioma. Gejala penyakit ini tidak langsung muncul pada tubuh penderita, namun akan muncul setelah 20 – 30 tahun setelah paparan pertama.
Meski asbes memiliki kelebihan tersendiri, namun saya tidak menyarankan penggunaanya sebagai atap. Anda dapat memilih jenis atap lain yang lebih aman bagi kesehatan.